Senin, 02 September 2013

Komoditas Perikanan oleh Yuni Yolanda Sitepu



Nama                    : Yuni Yolanda
NIM                      : 1204112027
Jurusan                  : Manajemen Sumberdaya Perairan
Tugas                     : Dasar – Dasar Budidaya Perairan
Fakultasa Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

 

Komoditas Perikanan Yang Cocok Dibudidayakan di Tambak*) Bag. I


Description: http://2.bp.blogspot.com/-VCD6M2uCCYA/UTPUey0ViNI/AAAAAAAAAIQ/WvCNyGI5-F4/s320/Komoditas+Perikanan+Yang+Cocok+Dibudidayakan+di+Tambak.jpg
Beberapa komoditas perikanan yang cocok dibudidayakan di tambak antara lain akan kita bahas satu per satu di bawah ini. 

Ikan Belanak

Belanak atau gorues adalah ikan yang hidup di daerah pantai dan mempunyai beberapa spesies. Namun, jenis yang umum dikenal adalah Mugil cephalus, M. labiosus, dan Liza oligolepsis. Belanak merupakan ikan pantai yang kadang-kadang masuk ke dalam tambak sehingga dipelihara bersama dengan bandeng dan udang laut (udang windu, putih, dan api-api). Belanak mempunyai kepala gepeng dan warna keperak-perakan. Giginya sangat kecil atau tidak ada sama sekali. Matanya dapat diliputi oleh dua selaput bening yang vertikal. Belanak hilir mudik di permukaan pantai dan masuk hutan-hutan mangrove dan sering kali berenang secara berkelompok sebanyak 20-30 ekor.
Belanak mempunyai banyak persamaan dengan bandeng dalam hal kebiasaan makan. Makanannya terdiri atas alga halus dan lumpur. Karenanya, udang dan hewan lainnya pun kadang-kadang masuk dalam perutnya. Usus belanak panjang (seperti pada bandeng), sampai beberapa kali panjang tubuhnya.
Budi daya belanak di tambak belum dilakukan secara serius. Ikan ini biasanya dipelihara di tambak tradisional dengan ikan lain dan udang laut yang masuk ke dalam tambak.

Titang

Titang adalah suku kecil ikan laut atau muara sungai yang ditemukan di kawasan Indo-Pasifik. Pada umumnya, ikan ini berwarna keperakan, berbintik-bintik, dan badannya berbentuk segi empat. Bagian sirip punggung yang mengeras hampir terpisah dengan bagian sirip yang lunak, sirip dadanya kecil dan bulat, dan sirip duburnya memiliki empat duir yang tajam.
Habitat titang adalah muara sungai sekitar estuari, bahkan masuk ke sungai dan tambak-tambak bersalinitas (kadar garam) tinggi hingga rendah. Titang tergolong ikan eurihalin, namun tumbuh dengan baik pada salinitas 7-20 ppt. Salinitas optimum untuk pertumbuhan titang adalah 12-17 ppt. Ikan ini bisa dipelihara di akuarium air tawar, tetapi lebih baik jika dipelihara di air payau. Di Australia ikan titang –silver scat dan spotted scat—dipelihara di tambak air payau. Sering kali ikan ini berenang bergerombol, tetapi kadang-kadang juga sendirian dan/atau bergabung dengan ikan beronang atau ikan kepe-kepe. Namun, benih titang berenang secara bergerombol. Benih titang dapat ditangkap di muara sungai dan sekitar muara sungai dengan dasar perairan berlumpur pada kedalaman 0,5-3.
Penyebaran ikan titang spotted scat meliputi Indo-Pasifik, India, Cina Selatan, Filipina, Malaysia, dan Australia. Di Indonesia titang spotted scat tersebar di perairan Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Indonesia, dan Australia. Di Indonesia titang silver scat hanya terdapat di Papua/Irian Jaya. Karena itu, silver scat disebut titang Irian/Papua atau ketang-ketang Irian/Papua.
Komoditas Budidaya Air Tawar di Indonesia  *) Bag. II
Posted by Andhi Fish Jogja
Perikanan budidaya terbagi dalam tiga subsektor yaitu budidaya air tawar, budidaya air payau dan budidaya laut. Setiap subsektor perikanan budidaya memiliki karakteristik wadah budidaya yang umumnya berbeda-beda. Salinitas airnya pun berbeda dan jenis ikan yang dibudidayakan juga berbeda walaupun ada beberapa komoditas yang dapat dibudidayakan di dua jenis subsektor.
Diantara tiga subsektor perikanan budidaya, perikanan budidaya air tawar memiliki jenis ikan yang dapat dibudidayakan sangat beragam. Hal ini tentu sangat wajar karena umumnya komoditas perikanan budidaya air tawar mudah untuk dibudidayakan dan memerlukan modal yang tidak semahal pada dua subsektor lainnya. Selain itu, perikanan budidaya air juga lebih memasyarakat karena jenis ikannya lebih banyak dikenali dan sangat disukai oleh para penggemar ikan.
Ikan air tawar indonesia sangat beraneka ragam. Tersebar di perairan tawar seperti di sungai, rawa, waduk, dan danau. Ikan-ikan yang selama ini sering ditemui pada daerah-daerah tersebut sebagian sudah dapat dibudidayakan di Indonesia. Ikan –ikan ini antara lain dapat dibudidayakan dalam wadah kolam, karamba , jaring apung dan dalam wadah minapadi.
Diantara ikan- ikan yang sudah dapat dibudidayakan di Indonesia dan berkembang dengan sangat baik antara lain :
1. IKAN MAS
Secara taksonomi, ikan mas tergolong dalam marga cyprinus. Ikan ini dipercaya telah dipelihara sejak 475 sebelum masehi. Di Indonesia ikan ini mulai dipelihara sejak tahun 1920. Ikan ini berasal dari daratan eropa dan tiongkok. Sedangkan yang dibudidayakan di Indonesia diduga berasal dari daerah tiongkok selatan. Menurut buku statistik perikanan budidaya, daerah yang merupakan penghasil ikan mas budidaya adalah seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Sedangkan sentra budidaya ikan mas ada di provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Ketiga provinsi ini merupakan penghasil utama ikan mas Indonesia.
2. NILA
Ikan nila asalnya dari sungai nil dan perairan disekitarnya. Ikan ini diduga telah dipelihara sejak jaman mesir purba. Ikan yang diintroduksi dari afrika bagian timur pada tahun 1969 ini mudah untuk dibudidayakan dan termasuk pemakan segalanya atau omnivora karena itu ikan ini juga terdapat disetiap provinsi di Indonesia. Ikan ini juga dapat dibudidaya di perairan air payau. Sentra budidaya ikan nila terdapat di provinsi jawa barat, sumatera selatan, sumatera barat, sumatera utara, kalimantan selatan dan jawa tengah.
3. NILEM
Ikan nilem bentuk hampir mirip dengan ikan mas. Bedanya terletak pada warnanya yang hijau abu-abu, kepalanya relatiflebih kecil dibandingkan dengan ikan mas dan adanya dua pasang sungut peraba yang terletak pada bagian mulutnya. Ikan nilem dibudidayakan di provinsi Jawa barat, jawa timur, banten, bengkulu dan lampung. Produksi tertinggi pada tahun 2009 dipegang oleh provinsi jawa barat diikuti kemudian oleh provinsi jawa timur.
4. TAWES
Perkembangan budidaya masih di sekitar jawa namun beberapa provinsi di luar jawa pun sudah mengembangkan ikan jenis ini untuk di budidayakan. Sentra budidaya ikan tawes ada di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain di pulau jawa, sebagian besar provinsi yang ada di pulau sumatera telah membudidayakan ikan jenis ini. Ikan ini termasuk ikan yang biasa dikonsumsi oleh penduduk di asia tenggara daratan dan kepulauan.
5. LELE
Ikan yang termasuk dalam keluarga clarias ini, mudah untuk dibudidayakan dan dapat dipelihara dengan padat tebar yang tinggi. Ikan lele dalam bahasa inggris catfish ini tergolong ikan yang lincah dan kuat seperti nama ilmiahnya clarias yang berarti lincah atau kuat. Ikan lele yang dibudidayakan untuk dikonsumsi dan terkadang untuk menjaga kualitas air yang sudah tercemar . Lele dibudidayakan oleh sebagian besar provinsi di Indonesia. Sentra budidaya ikan lele terdapat di pulau jawa atau tepatnya di provinsi jawa barat, jawa timur dan jawa tengah.
6. PATIN
Ikan patin masih sekerabat dengan ikan Lele dan baung yang merupakan ikan yang memiliki kumis. Ikan ini merupakan ikan yang memiliki cita rasa yang enak bila sudah diolah. Patin saat ini dapat dibudidayakan di wadah kolam, karamba atau pun jaring apung. Di jambi ikan ini dibudidayakan dengan baik di dalam kolam dan jaring apun yang tersebar di sepanjang sungai batang hari. Tidak semua daerah di Indonesia mengembangkan budidaya ikan patin. Padahal pemeliharaan ikan ini tidaklah rumit. Bisa dikatakan mudah seperti halnya dalam memelihara ikan lele karena ikan patin juga termasuk golongan ikan pemakan segalanya. Sentra budidaya ikan patin terletak di provinsi Jawa barat, sumatera selatan dan jambi.
7. BAUNG
Baung merupakan ikan air tawar termasuk dalam keluarga ikan berkumis yang biasa hidup di perairan muara sungai sampai dengan ke hulunya. Ikan ini dapat ditemukan di perairan sumatera, jawa dan kalimantan. Ikan ini bersifat nokturnal , yaitu kegiatan makannya lebih sering dilakukan di malam hari. Habitat asli ikan ini dapat ditemukan di perairan provinsi riau karena itu riau dikenal sebagai penghasil ikan baung. Ikan yang oleh orang sumatera sering diolah menjadi salah satu bahan dasar untuk membuat sayur pindang nan lezat ini telah di budidayakan oleh provinsi Riau dan Kalimantan Tengah.
8. GABUS
Ikan gabus, pada awal merupakan ‘musuh’ para pembudidaya karena ikan ini merupakan ikan buas bersifat predator yang hidup di perairan tawar. Di kalimantan ikan ini dikenal dengan nama ikan haruan dan memang ikan haruan banyak ditemui di kalimantan. Daerah kalimantan yang dikenal berawa-rawa merupakan tempat hidup yang cocok untuk ikan ini. Oleh karenanya tidak mengherankan jikalau yang pertama kali membudidayakannya adalah provinsi yang ada di Kalimantan. Sentra budidaya ikan gabus teletak di provinsi kalimantan timur dan kalimantan selatan. Tidak banyakprovinsi yang mengembangkan budidaya ikan gabus. Selain dua provinsi tersebut, gabus juga sudah dibudidayakan di kalimantan tengah, pulau jawa tepatnya di provinsi jawa tengah dan jawa timur serta pulau sumatera yang diwakili oleh provinsi jambi.
9. BELIDA
Secara taksonmi ikan belida tergolong dalam suku Notopteridae yang artinya berpunggung pisau dan kalau dilihat secara kasat mata memang bentuk menyerupai pisau. Ikan yang memiliki nama ilmiah Notopetrus chitala HB ini oleh penduduk sumatera selatan diberi nama belida karena ikan menurut mereka ikan ini pandai berdiplomasi. Kata belida sendiri terdiri dari dua kata yaitu ‘be’ yang artinya punya dan lida artinya “lidah”. Ikan belida yang di kalimantan dikenal dengan nama ikan pipih, tidak banyak yang tahu jika sudah dapat dibudidayakan. Berdasarkan laporan statistik daerah yang masuk ke ditjen perikanan budidaya, hanya kalimantan barat yang membudidayakan ikan jenis ini.
10. JELAWAT
Sebagian masyarkat Indonesia tidak banyak yang mengenal ikan jenis ini. Padahal rasa ikan ini jika sudah diolah tidak kalah dengan ikan-ikan air tawar lainnya. Ikan yang memiliki nama ilmiah Leptobarbus hoeveni merupakan ikan asli Indonesia yang banyak ditemui diperairan sumatera dan kalimantan dan juga dikenal dengan nama ikan sultan. Ikan juga termasuk sebgai ikan predator yang memangsa ikan lainnya. Ikan ini memiliki nilai ekonomis tinggi, sudah sangat dikenal di singapura dan malaysia sebagai menu santapan sedang di Indonesia ikan ini masih kalah populer dibandingkan ikan air tawar lainnya. Sentra ikan budidaya ikan ini yang banyak ditemui dipedalaman kalimantan ternyata produksi budidayanya tertinggi ada di provinsi Riau. Sebagai daerah yang dikenal sebagai tempat hidup ikan jelawat sebagian besar provinsi kalimantan mengembangkan budidaya ikan jenis ini, yaitu kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan timur.
11. TOMAN
Toman secara sekilas bentuknya dan tubuhnya mirip dengan ikan gabus. Namun, ada perbedaan pada corak warna tubuhnya. Ikan toman pada beberapa bagian tubuhnya jika diperhatikan ada titik warna hitam yang tidak dimiliki oleh ikan gabus. Persamaan bentuk dengan gabus membuat ikan ini digolongkan dalam famili yang sama dengan ikan gabus yaitu Channidae. Ikan ini dalam bahasa inggris disebut red snakehead. Kata ‘red’ merujuk pada warna yang dimiliki ketika masih muda sedangkan kata snakehead merujuk pada bentuk kepalanya yang menyerupai ular persis seperti ikan gabus. Pengembangan budidaya ikan jenis ini juga terdapat di semua provinsi di pulau kalimantan utama di provinsi kalimantan timur. Daerah lain diluar kalimantan yang mengembangkan budidaya ikan ini hanya provinsi Jambi.
12. BAWAL
Bawal yang dikenal dengan nama ilmiah colossoma macropomum ini, dibanding ikan air tawar lainnya sudah sangat banyak yang membudidayakan. Apalagi budidaya ikan jenis tidaklah sulit bahkan bisa dikatakan mudah karena ikan ini tergolong menyukai banyak jenis makanan termasuk sayuran. Budidaya ikan bawal banyak ditemui di pulau jawa, sumatera dan kalimantan. Sentra budidaya ikan bawal terdapat di provinsi jawa barat yang dikenal sebagai penghasil ikan air tawar budidaya terbesar di Indonesia. Sedangkan di sumatera ikan ini dapat ditemui antara lain di provinsi Riau.
13. BETOK
Ikan betok termasuk ikan yang dapat dibudidayakan. Ikan ini memiliki karakaterik kepala dan memiliki sisik yang keras dan tergolong ikan yang memiliki banyak duri. Ikan yang memiliki nama lain sebagai ikan papuyu ini merupakan ikan asli Indonesia namun tidak banyak daerah yang mengembangkan ini jenis ini. Menurut laporan dari berbagai daerah hanya provinsi kalimantan selatan, kalimantan tengah, sulawesi selatan dan jambi yang ada budidaya ikan jenis ini.
14. BETUTU
Ikan yang tersbar di kawasan asia tenggara ini dikenal sebagai ikan yang malas berpindah tempat. Sering juga ikan ini dipanggil sebagai gabus malas. Dalam bahas inggris disebut dengan nama marble goby atau marble sleeper merujuk pada corak warna tubuhnya yang seperti batu pualam kemerah-merahan. Ikan betutu dikembangkan sebagai ikan budidaya oleh provinsi kalimantan timur, kalimantan tengah, kalimantan barat, Aceh dan Jambi.
15. GURAME
Gurame merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan merupakan ikan unggulan perikanan budidaya. ikan ini memang berbeda dengan ikan air tawar lainnya yang cenderung mudah dibudidayakan. Gurame termasuk ikan yang membutuhkan perhatian lebih dalam membudidayakannya namun hal itu sebanding dengan harganya yang tergolong tinggi dibanding ikan air tawar lainnya. Ikan ini dibudidayakan di sebagian besar daerah Indonesia. Hanya pulau sulawesi saja yang tidak mengembangkan ikan jenis ini. Sentra budidaya gurame ada di Jawa barat, jawa tengah, jawa timur dan sumatera barat.
16. MUJAIR
Ikan mujair penampakannya mirip dengan ikan nila. Ikan yang pertama kali ditemukan oleh pak mujair di muara sungai serang, blitar provinsi jawa timur pada tahun 1939. Nama ilmiahnya oreochromis mossambicus dan dalam bahasa inggris dikenal dengan nama java tilapia. Sama sepertinya hal saudaranya yaitu ikan nila, ikan mujair juga dapat dibudidayakan di air payau. ikan ini dibudidayakan di sebagian besar wilayah Indonesia karena sifatnya yang mudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan ketersediaan makanan ynag berbeda-beda. Sentra budidaya ikan mujair terdapat di provinsi jawa barat, jawa timur dan jawa tengah.


17. SEPAT SIAM
Dengan nama ilmiah Trichogaster pectoralisi ini ternyata ikan sepat siam merupakan ikan air tawar anggota suku Osphronemidae secara taksonomi. Dalam bahasa inggris sering disebut snake-skin gouramy karena kulitnya yang belang-belang mirip dengan kulit ular. Nama siam sendiri merupakan nama lama dari bahasa thailand. Ikan ini hidup dalam habitat rawa, danau dan sungai. Ikan sepat siam dibudidayakan oleh provinsi jawa barat, jawa tengah, jawa timur, jambi, kalimantan selatan, kalimantan timur, sulawesi selatan, sumatera selatan dan banten. Sentra budidaya ikan ini terletak di provinsi jawa barat.
18. SIDAT
Ikan yang memiliki nama ilmiah Anguila sp ini, di Indonesia ada enam jenis yaitu Anguilla mormorata, Anguilla celebensis, Anguilla ancentralis, Anguilla borneensis, Anguilla bicolor bicolor dan Anguilla bicolor pacifica. Ikan ini hidup baik di perairan yang berbatasan dengan laut dalam. Selain itu, ikan ini juga dapat hidup diperairan tawar seperti sungai, danau dan rawa-rawa. Ikan sidat belum banyak dikembangkan di Indonesia. Hanya provinsi jawa timur saja yang mengembangkan budidaya ikan sidat.
19. BELUT
Ikan ini memiliki nama ilmiah Synbranchus sp. Biasanya dapat mudah ditemukan didaerah berawa-rawa dan sawah-sawah. Ikan ini tidak memerlukan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Dapat hidup didataran rendah maupun di dataran yang tinggi. Begitu pula dengan kondisi cuarah hujan tidak memiliki batasan yang spesifik. Ikan belut saat ini, telah dikembangkan pembudidayaannya di Provinsi Jawa Barat.
20. TAMBAKAN
Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki cita rasa yang lezat dengan kandungan protein yang sangat tinggi. Ikan yang memiliki nama ilmiah Helostoma Temminckii ini punya kebiasaan suka mencium saat mengambil makanan dari permukaan benda padat ataupun saat berduel dengan sesama jenis. Ikan ini hidup diantara perairan permukaan dan wilayah dalam perairan. Habitat asli ini berada pada wilayah tropis yang dangkal, berarus tenang dan terdapat banyak tanaman air. Sentra budidaya ikan ini terletak di provinsi jawa barat dan jawa tengah. Sementara untuk wilayah sumatera terletak di sumatera selatan, lampung dan jambi .
21. UDANG GALAH
Udang galah merupakan salah satu jenis udang yang dapat dibudidayakan di perairan tawar. Dalam pembudidayaan udang galah dapat dipolikultur dengan ikan seperti tawes dan ikan nilem. Udang galah seperti halnya udang yang ada di budidaya tamabak, memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Udang jenis ini telah dibudidayakan di jawa dan bali. Budidaya udang galah sangat berkembang di wilayah jawa barat karena itu tidak salah jika provinsi ini dikenal pula sebagai sentra budidaya udang galah. Daerah diprovinsi jawa barat yang membudidayakan udang jenis ini yaitu kabupaten garut, kabupaten tasikmalaya dan kabupaten ciamis.
22. LOBSTER
Lobster merupan jenis udang-udangan atau crustacea. Lobster selain sebagai ikan konsumsi juga dapat dijadikan sebagai ikan hias karena bentuk dan warnanya yang indah. Lobster juga merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis ynag cukup tinggi. Lobster memiliki berbagai macam jenis dan dari sekian banyak jenis lobster yang dikembangkan untuk budidaya adalah jenis cherax. Lobster belum banyak dikembangkan budidayanya provinsi papua dan jawa timur.
23. KODOK
Kodok merupakan komoditas perikanan yang dapat dibudidayakan dan merupakan komditas ekspor. Kodok yang sering dibudidayakan adalah jenis kodok hijau yang sangat disukai sebagai santapan oleh orang luar. Tidak banyak daerah yang mengembangkan budidaya kodok. Padahal komoditas ini memiliki peluang pasar yang sangat baik. Kodok yang sebagaian orang masih mempertanyakan kehalalannya ini, pembudidayaannya dapat ditemui di provinsi jawa timur
24. LABI-LABI
Labi-labi adalah kura-kura air tawar yang secara taksonomi masuk dalam suku trionyx. Labi-labi mempunyai kebiasaan berjemur yang dilakukan untuk mengeringkan air yang ada pada cangkangnya sehingga lumut-lumut dan kamur-janur yang menempel akan kering dan terkelupas. Sehingga kesehatan labi-labi dapat terjaga dari penyakit yang terutama diakibatkan oleh jamur. Labi-labi termasuk hewan yang penakut dan menyukai lingkungan yang tenang. Labi-labi sebenarnya sudah dapat dibudidayakan namun berdasarkan laporan data statistik komoditas ini sangat jarang yang membudidayakannya. Terakhir provinsi yang melaporkan adanya produksi labi-labi hasil budidaya adalah provinsi sumatera barat. Selain itu, tidak ditemui dalam laporan statistik daerah yang melaporkan tentang perkembangan hasil budidaya labi-labi.




Ikan ikan yang bisa dibudidayakan dengan Air dari Limbah Rumah Tangga*) Bag. III
Sebelum usaha budidaya ikan dengan sumber air berasal dari air limbah rumah tangga dilakukan, sebaiknya dikenal dulu jenis-jenis ikan yang dapat hidup di air bekas limbah rumahtangga. Ada beberapa jenis ikan yang dapat hidup diair bekas limbah rumah tangga. Jenis-jenis ikan ini digolongkan menjadi dua yaitu ikan yang biasa dipelihara dan ikan buas.

A. Ikan yang biasa dipelihara
1. Mujair, ikan ini dapat hidup di air tawar atau air payau, cepat berkembangbiak dan dapat dipelihara dengan mudah dimanapun, baik didataran rendah maupun didataran tinggi.
2. Nila, ikan nila yang berasal dari sungai Nil di afrika Utara dan masih kerabat dengan ikan mujair. Pertumbuhan lebih pesat daripada ikan mujair sehingga bentuknya lebih kokoh dan besar.
3. Gurami, ikan gurami dapat dipelihara dengan baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Merrka mempunyai alat pernafasan tambahan. Tak mengherankan bila ikan gurami cukup tahan dengan kondisi kekurangan oksigen.
4. Tambakang, ikan ini sering juga disebut ikan poni. Bentuk tubuhnya gepeng dan punggungnya ditumbuhi duri-duri. Dengan bentuk fisik demikian, ular tak suka menelannya. Oleh karena itu ikan jenis ini sangat cocok untuk dipelihara di kolam yang banyak diganggu ular pemakan ikan.
5. Sepat siam, ikan sepat siam berasal dari siam, bentuknya mirip ikan gurami tetapi lebih langsing dan lebih kecil.
B. Ikan Buas
1. Ikan lele, hidup di sungai atau dirawa. Lele cukup berbahaya karena memiliki duri beracun, walaupun demikian, banyak orang membudidayakannya karena rasa dagingnya yang lezat.
2. Gabus, ikan gabus terkenal dengan julukan “snake head” karena bedanya berbentuk silinder dengan kepala pipih bersisik seperti ular. Dagingnya amat lezat sehingga walaupun kehadirannya sering merugikan karena merupakan pemangsa ikan kecil, banyak orang yang sengaja memelihara ikan gabus di kolam khusus.
3. Belut, belut mempunyai panjang seperti ular. Biasanya dijumpai sebagai ikan liar disungai atau disawah.
*)Sumber Pengetahuan ini dari Buletin Benih Matahari Edisi Hewan disekitar kita. April-Juni 2006



Posted by ReTRo
Walaupun masih kalah dibandingkan subsektor budidaya air tawar namun produksi budidaya laut tidaklah dapat dipandang sebelah mata. Apalagi jika melihat data produksinya yang hampir didominasi oleh rumput laut dari budidaya laut. Umumnya komoditas budidaya laut memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di pasaran baik dalam negeri maupun luar negeri. Pasar untuk komoditas budidaya laut pun masih sangat terbuka dan sebagian besar komoditas budidaya laut di ekspor keluar negeri dengan nilai jual yang cukup tingggi. Ada beberapa komoditas yang sudah dapat dibudidayakan dan dikembangakan oleh daerah-daerah yang ada di Indonesia, antara lain yaitu :


1. RUMPUT LAUT
Rumput laut adalah komoditas unggulan di perikanan budidaya subsektor budidaya laut. Rumput laut selain dapat di budidaya di laut juga dapat dibudidayakan di air payau, namun jenisnya berbeda. Rumput laut yang sering dibudidayakan dan dikembangkan diperairan laut selama ini memiliki nama ilmiah euchema cottonii. Sedangkan untuk jenis yang dibudidayakan di air payau adalah Gracilari sp. Rumput E. cottonii ini dikembangkan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan rumput laut begitu cepatnya. Bahkan data tahun 2009 rumput laut E. cottonii hampir menembus tiga juta ton. Sentra budidaya rumput laut cottonii terdapat di pulau sulawesi terutama di provinsi sulawesi selatan, sulawesi tengah dan sulawesi tenggara. Diluar pulau sulawesi sentra budidaya rumput laut jenis ini terdapat di provinsi nusa tenggara timur dan provinsi jawa timur. Geliat pengembangan budidaya rumput laut jenis ini sudah berkembang di luar pulau sulawesi. Bahkan beberapa provinsi menunjukan peningkatan volume produksi yang cukup tinggi.


2. BANDENG
Bandeng adalah komoditas budidaya laut yang dapat juga dibudidayakan di tambak. Ikan ini memiliki nilai ekonomis cukup tinggi dan memiliki rasa yang enak. Pada beberapa daerah ikan ini menjadi makanan khas daerah tersebut. Tidak banyak daerah yang membudidayakan bandeng di laut. Berdasarkan laporan dari daerah-daerah yang sampai ke pusat melalui buku statistik provinsi hanya provinsi Bali dan Provinsi DKI Jakarta saja yang mengembangkan budidaya ikan bandeng di laut. Memang jika melihat sejarahnya ikan bandeng lebih dikenal sebagai ikonnya ikan budidaya tambak. Padahal ikan bandeng yang dibudidaya di karamba jaring apung di laut memiliki keunggulan yaitu tidak bau lumpur. Sementara bandeng yang ada di tambak biasanya berbau lumpur .



3. KERAPU
Sama halnya dengan ikan bandeng, ikan kerapu juga dapat dibudidayakan di tambak. Bedanya ikan kerapu lebih dikenal dan banyak di budidaya di laut daripada di tambak. Kerapu memiliki tujuh genus yang dikenal di Indonesia, yaitu Aethaloperca, Anyperodon, Cephalopholis, Chromileptes, Epinephelus, Plectropomus, dan Variola. Dari ketujuh genus tersebut yang memiliki nilai komersial adalah genus Chromileptes yang diwakili oleh jenis kerapu bebek, Plectropomus diwakili oleh jenis kerapu sunu, dan Epinephelus yang diwakili oleh jenis kerapu macan. Ikan kerapu dibudidayakan hampir di seluruh daerah di Inonesia. Sentra budidaya ikan kerapu du laut terletak di provinsi Maluku, Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Lampung.


4. KAKAP
Ikan kakap juga dapat dibudidayakan di laut dan di tambak. Kakap yang dibudidayakan ada dua jenis yaitu kakap putih dan kakap merah. Ikan kakap termasuk ikan yang memiliki toleransi cukup besar terhadap kadar garam. Ikan kakap juga merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis baika untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk pasar internasional. Budidaya ikan kakap di laut terdapat di provinsi DKI Jakarta , Kepulauan Riau dan beberapa daerah di Indonesia timur. Pada tahun 2009 produksi tertinggi kakap dihasilkan oleh provinsi kepulauan riau.


5. BERONANG
Ikan beronang memiliki nama ilmiah Siganus sp. Ikan ini sebenarnya cukup potensial untuk dikembangkan. Ikan ini termasuk ikan yang memiliki daging yang gurih dan disukai banyak orang. Sifatnya primary herbivor, suka memakan plankton dan makanan buatan. Ikan ini termasuk komoditas yang mudah dibudidayakan karena mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kadar garam dan tingkat suhu. Ikan ini di alam tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sementara lokasi budidayanya terletak di provinsi kepulauan riau, papua dan maluku berdasarkan laporan data statistik dari setiap provinsi yang ada di Indonesia.


6. TERIPANG
Teripang termasuk komoditas perairan laut yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Nama latinnya Holothuroidea. Teripang biasa disebut juga sebagai timun laut. Komoditas ini biasa ditemukan di daerah pasang surut air laut sampai dengan daerah laut dalam. Teripang yang dalam bahasa inggrisnya disebut sea cucumber, memiliki manfaat antara lain dapat dijadikan penyembuh luka, pencegah osteoporosis, anti kanker dan anti tumor serta dapat mengendalikan kadar gula darah. Sentra budidaya komoditas teripang sendiri terdapat di provinsi Maluku dan Papua.


7. KUWE
Ikan kuwe memiliki nama ilmiah Caranx sexfasciatus ini memiliki kebiasaan yang unik. Ia dikenal sebagai ikan yang senang bercengkerama dengan teman sebayanya. Ikan ini termasuk dalam golongan ikan predator yang hidup di daerah karang dangkal di perairan terbuka. Ikan yang tergolong sebagai ikan buas ini hidup dengan membentuk gerombolan. Ikan ini sudah dapat dibudidayakan. Daerah yang mengembangkan ikan kuwe sebagai ikan budidaya adalah provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara Timur dan sebagian provinsi yang ada di pulau Sulawesi.

8. KERANG
Kerang termasuk komoditas laut yang sudah dapat dibudidayakan. Kerang masuk dalam kategori hewan bertubuh lunak atau mollusca walaupun ia memiliki cangkang yang kerang. Ada berbagai macam jenis kerang yang ada di perairan Indonesia. Namun kerang yang sering dibudidayakan antara lain adalah jenis kerang darah, kerang hijau dan abalone. Kerang merupakan komoditas dengan pangsa pasar yang masih sangat terbuka. Komoditas ini dikenal sebagai makanan dengan nilai eksklusif tinggi. Beberapa daerah yang mengembangkan budidaya kerang antara lain provinsi Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.


9. UDANG BARONG
Udang barong dikenal dengan nama lobster laut, mencari makanan pada malam hari dan suka tinggal di dalam lubang-lubang. Udang yang memiliki nama ilmiah Panulirus sp ini merupakan komoditas yang sangat potensial. Sama halnya dengan udang yang lain, komoditas ini memiliki nilai jual yang cukup lumayan. Komoditas yang memiliki nama inggris Spiny lobster ini, pembudidayaannya terdapat di provinsi Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur.
Sampai dengan saat ini, komoditas budidaya laut yang pengembangan cukup baik adalah seperti tersebut di atas. Budidaya laut selain budidaya air payau dan budidaya air tawar sangat diandalkan oleh perikanan budidaya untuk terus berkembang dalam peningkatan produksi baik dari sisi volume maupun dari sisi keberagaman jenis yang dibudidayakan.


sumber : http://www.perikanan-budidaya.dkp.go.id