Nama : Yuni Yolanda
NIM : 1204112027
Jurusan : Manajemen Sumberdaya
Perairan
Tugas : Dasar – Dasar Budidaya
Perairan
Fakultasa Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau
Komoditas Perikanan Yang Cocok Dibudidayakan di Tambak*) Bag. I
Beberapa komoditas perikanan yang cocok dibudidayakan
di tambak antara lain akan kita bahas satu per satu di bawah ini.
Ikan Belanak
Belanak atau gorues adalah ikan yang hidup di daerah
pantai dan mempunyai beberapa spesies. Namun, jenis yang umum dikenal adalah
Mugil cephalus, M. labiosus, dan Liza oligolepsis. Belanak merupakan ikan
pantai yang kadang-kadang masuk ke dalam tambak sehingga dipelihara bersama
dengan bandeng dan udang laut (udang windu, putih, dan api-api). Belanak
mempunyai kepala gepeng dan warna keperak-perakan. Giginya sangat kecil atau
tidak ada sama sekali. Matanya dapat diliputi oleh dua selaput bening yang
vertikal. Belanak hilir mudik di permukaan pantai dan masuk hutan-hutan
mangrove dan sering kali berenang secara berkelompok sebanyak 20-30 ekor.
Belanak mempunyai banyak persamaan dengan bandeng
dalam hal kebiasaan makan. Makanannya terdiri atas alga halus dan lumpur.
Karenanya, udang dan hewan lainnya pun kadang-kadang masuk dalam perutnya. Usus
belanak panjang (seperti pada bandeng), sampai beberapa kali panjang tubuhnya.
Budi daya belanak di tambak belum dilakukan secara
serius. Ikan ini biasanya dipelihara di tambak tradisional dengan ikan lain dan
udang laut yang masuk ke dalam tambak.
Titang
Titang adalah suku kecil ikan laut atau muara sungai
yang ditemukan di kawasan Indo-Pasifik. Pada umumnya, ikan ini berwarna
keperakan, berbintik-bintik, dan badannya berbentuk segi empat. Bagian sirip
punggung yang mengeras hampir terpisah dengan bagian sirip yang lunak, sirip
dadanya kecil dan bulat, dan sirip duburnya memiliki empat duir yang tajam.
Habitat titang adalah muara sungai sekitar estuari,
bahkan masuk ke sungai dan tambak-tambak bersalinitas (kadar garam) tinggi
hingga rendah. Titang tergolong ikan eurihalin, namun tumbuh dengan baik pada
salinitas 7-20 ppt. Salinitas optimum untuk pertumbuhan titang adalah 12-17
ppt. Ikan ini bisa dipelihara di akuarium air tawar, tetapi lebih baik jika
dipelihara di air payau. Di Australia ikan titang –silver scat dan spotted
scat—dipelihara di tambak air payau. Sering kali ikan ini berenang bergerombol,
tetapi kadang-kadang juga sendirian dan/atau bergabung dengan ikan beronang
atau ikan kepe-kepe. Namun, benih titang berenang secara bergerombol. Benih
titang dapat ditangkap di muara sungai dan sekitar muara sungai dengan dasar
perairan berlumpur pada kedalaman 0,5-3.
Penyebaran ikan titang spotted scat meliputi
Indo-Pasifik, India, Cina Selatan, Filipina, Malaysia, dan Australia. Di
Indonesia titang spotted scat tersebar di perairan Sumatera, Jawa, Madura,
Bali, Indonesia, dan Australia. Di Indonesia titang silver scat hanya terdapat
di Papua/Irian Jaya. Karena itu, silver scat disebut titang Irian/Papua atau
ketang-ketang Irian/Papua.
Komoditas
Budidaya Air Tawar di Indonesia *) Bag.
II
Posted by
Andhi Fish Jogja
Perikanan budidaya terbagi dalam tiga
subsektor yaitu budidaya air tawar, budidaya air payau dan budidaya laut.
Setiap subsektor perikanan budidaya memiliki karakteristik wadah budidaya yang
umumnya berbeda-beda. Salinitas airnya pun berbeda dan jenis ikan yang
dibudidayakan juga berbeda walaupun ada beberapa komoditas yang dapat
dibudidayakan di dua jenis subsektor.
Diantara tiga subsektor perikanan
budidaya, perikanan budidaya air tawar memiliki jenis ikan yang dapat
dibudidayakan sangat beragam. Hal ini tentu sangat wajar karena umumnya
komoditas perikanan budidaya air tawar mudah untuk dibudidayakan dan memerlukan
modal yang tidak semahal pada dua subsektor lainnya. Selain itu, perikanan
budidaya air juga lebih memasyarakat karena jenis ikannya lebih banyak dikenali
dan sangat disukai oleh para penggemar ikan.
Ikan air tawar indonesia sangat
beraneka ragam. Tersebar di perairan tawar seperti di sungai, rawa, waduk, dan
danau. Ikan-ikan yang selama ini sering ditemui pada daerah-daerah tersebut
sebagian sudah dapat dibudidayakan di Indonesia. Ikan –ikan ini antara lain
dapat dibudidayakan dalam wadah kolam, karamba , jaring apung dan dalam wadah
minapadi.
Diantara ikan- ikan yang sudah dapat dibudidayakan di Indonesia dan
berkembang dengan sangat baik antara lain :
1. IKAN MAS
Secara taksonomi, ikan mas tergolong
dalam marga cyprinus. Ikan ini dipercaya telah dipelihara sejak 475 sebelum
masehi. Di Indonesia ikan ini mulai dipelihara sejak tahun 1920. Ikan ini
berasal dari daratan eropa dan tiongkok. Sedangkan yang dibudidayakan di Indonesia
diduga berasal dari daerah tiongkok selatan. Menurut buku statistik perikanan
budidaya, daerah yang merupakan penghasil ikan mas budidaya adalah seluruh
provinsi yang ada di Indonesia. Sedangkan sentra budidaya ikan mas ada di
provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Ketiga provinsi ini
merupakan penghasil utama ikan mas Indonesia.
2. NILA
Ikan nila asalnya dari sungai nil
dan perairan disekitarnya. Ikan ini diduga telah dipelihara sejak jaman mesir
purba. Ikan yang diintroduksi dari afrika bagian timur pada tahun 1969 ini
mudah untuk dibudidayakan dan termasuk pemakan segalanya atau omnivora karena
itu ikan ini juga terdapat disetiap provinsi di Indonesia. Ikan ini juga dapat
dibudidaya di perairan air payau. Sentra budidaya ikan nila terdapat di
provinsi jawa barat, sumatera selatan, sumatera barat, sumatera utara,
kalimantan selatan dan jawa tengah.
3. NILEM
Ikan nilem bentuk hampir mirip
dengan ikan mas. Bedanya terletak pada warnanya yang hijau abu-abu, kepalanya
relatiflebih kecil dibandingkan dengan ikan mas dan adanya dua pasang sungut
peraba yang terletak pada bagian mulutnya. Ikan nilem dibudidayakan di provinsi
Jawa barat, jawa timur, banten, bengkulu dan lampung. Produksi tertinggi pada
tahun 2009 dipegang oleh provinsi jawa barat diikuti kemudian oleh provinsi
jawa timur.
4. TAWES
Perkembangan budidaya masih di
sekitar jawa namun beberapa provinsi di luar jawa pun sudah mengembangkan ikan
jenis ini untuk di budidayakan. Sentra budidaya ikan tawes ada di provinsi Jawa
Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain di pulau jawa, sebagian besar
provinsi yang ada di pulau sumatera telah membudidayakan ikan jenis ini. Ikan
ini termasuk ikan yang biasa dikonsumsi oleh penduduk di asia tenggara daratan
dan kepulauan.
5. LELE
Ikan yang termasuk dalam keluarga
clarias ini, mudah untuk dibudidayakan dan dapat dipelihara dengan padat tebar
yang tinggi. Ikan lele dalam bahasa
inggris catfish ini tergolong ikan yang lincah dan kuat seperti nama ilmiahnya
clarias yang berarti lincah atau kuat. Ikan lele yang dibudidayakan untuk
dikonsumsi dan terkadang untuk menjaga kualitas air yang sudah tercemar . Lele
dibudidayakan oleh sebagian besar provinsi di Indonesia. Sentra budidaya ikan
lele terdapat di pulau jawa atau tepatnya di provinsi jawa barat, jawa timur
dan jawa tengah.
6. PATIN
Ikan patin masih sekerabat dengan
ikan Lele dan baung yang merupakan ikan yang memiliki kumis. Ikan ini merupakan
ikan yang memiliki cita rasa yang enak bila sudah diolah. Patin saat ini dapat
dibudidayakan di wadah kolam, karamba atau pun jaring apung. Di jambi ikan ini
dibudidayakan dengan baik di dalam kolam dan jaring apun yang tersebar di
sepanjang sungai batang hari. Tidak semua daerah di Indonesia mengembangkan
budidaya ikan patin. Padahal pemeliharaan ikan ini tidaklah rumit. Bisa
dikatakan mudah seperti halnya dalam memelihara ikan lele karena ikan patin
juga termasuk golongan ikan pemakan segalanya. Sentra budidaya ikan patin
terletak di provinsi Jawa barat, sumatera selatan dan jambi.
7. BAUNG
Baung merupakan ikan air tawar
termasuk dalam keluarga ikan berkumis yang biasa hidup di perairan muara sungai
sampai dengan ke hulunya. Ikan ini dapat ditemukan di perairan sumatera, jawa
dan kalimantan. Ikan ini bersifat nokturnal , yaitu kegiatan makannya lebih
sering dilakukan di malam hari. Habitat asli ikan ini dapat ditemukan di
perairan provinsi riau karena itu riau dikenal sebagai penghasil ikan baung.
Ikan yang oleh orang sumatera sering diolah menjadi salah satu bahan dasar
untuk membuat sayur pindang nan lezat ini telah di budidayakan oleh provinsi
Riau dan Kalimantan Tengah.
8. GABUS
Ikan gabus, pada awal merupakan
‘musuh’ para pembudidaya karena ikan ini merupakan ikan buas bersifat predator
yang hidup di perairan tawar. Di kalimantan ikan ini dikenal dengan nama ikan
haruan dan memang ikan haruan banyak ditemui di kalimantan. Daerah kalimantan
yang dikenal berawa-rawa merupakan tempat hidup yang cocok untuk ikan ini. Oleh
karenanya tidak mengherankan jikalau yang pertama kali membudidayakannya adalah
provinsi yang ada di Kalimantan. Sentra budidaya ikan gabus teletak di provinsi
kalimantan timur dan kalimantan selatan. Tidak banyakprovinsi yang
mengembangkan budidaya ikan gabus. Selain dua provinsi tersebut, gabus juga
sudah dibudidayakan di kalimantan tengah, pulau jawa tepatnya di provinsi jawa
tengah dan jawa timur serta pulau sumatera yang diwakili oleh provinsi jambi.
9. BELIDA
Secara taksonmi ikan belida
tergolong dalam suku Notopteridae yang artinya berpunggung pisau dan kalau
dilihat secara kasat mata memang bentuk menyerupai pisau. Ikan yang memiliki
nama ilmiah Notopetrus chitala HB ini oleh penduduk sumatera selatan diberi
nama belida karena ikan menurut mereka ikan ini pandai berdiplomasi. Kata
belida sendiri terdiri dari dua kata yaitu ‘be’ yang artinya punya dan lida
artinya “lidah”. Ikan belida yang di kalimantan dikenal dengan nama ikan pipih,
tidak banyak yang tahu jika sudah dapat dibudidayakan. Berdasarkan laporan
statistik daerah yang masuk ke ditjen perikanan budidaya, hanya kalimantan
barat yang membudidayakan ikan jenis ini.
10. JELAWAT
Sebagian masyarkat Indonesia tidak
banyak yang mengenal ikan jenis ini. Padahal rasa ikan ini jika sudah diolah
tidak kalah dengan ikan-ikan air tawar lainnya. Ikan yang memiliki nama ilmiah
Leptobarbus hoeveni merupakan ikan asli Indonesia yang banyak ditemui
diperairan sumatera dan kalimantan dan juga dikenal dengan nama ikan sultan.
Ikan juga termasuk sebgai ikan predator yang memangsa ikan lainnya. Ikan ini
memiliki nilai ekonomis tinggi, sudah sangat dikenal di singapura dan malaysia
sebagai menu santapan sedang di Indonesia ikan ini masih kalah populer
dibandingkan ikan air tawar lainnya. Sentra ikan budidaya ikan ini yang banyak
ditemui dipedalaman kalimantan ternyata produksi budidayanya tertinggi ada di
provinsi Riau. Sebagai daerah yang dikenal sebagai tempat hidup ikan jelawat
sebagian besar provinsi kalimantan mengembangkan budidaya ikan jenis ini, yaitu
kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan timur.
11. TOMAN
Toman secara sekilas bentuknya dan
tubuhnya mirip dengan ikan gabus. Namun, ada perbedaan pada corak warna
tubuhnya. Ikan toman pada beberapa bagian tubuhnya jika diperhatikan ada titik
warna hitam yang tidak dimiliki oleh ikan gabus. Persamaan bentuk dengan gabus
membuat ikan ini digolongkan dalam famili yang sama dengan ikan gabus yaitu
Channidae. Ikan ini dalam bahasa inggris disebut red snakehead. Kata ‘red’ merujuk
pada warna yang dimiliki ketika masih muda sedangkan kata snakehead merujuk
pada bentuk kepalanya yang menyerupai ular persis seperti ikan gabus.
Pengembangan budidaya ikan jenis ini juga terdapat di semua provinsi di pulau
kalimantan utama di provinsi kalimantan timur. Daerah lain diluar kalimantan
yang mengembangkan budidaya ikan ini hanya provinsi Jambi.
12. BAWAL
Bawal yang dikenal dengan nama
ilmiah colossoma macropomum ini, dibanding ikan air tawar lainnya sudah sangat
banyak yang membudidayakan. Apalagi budidaya ikan jenis tidaklah sulit bahkan
bisa dikatakan mudah karena ikan ini tergolong menyukai banyak jenis makanan
termasuk sayuran. Budidaya ikan bawal banyak ditemui di pulau jawa, sumatera
dan kalimantan. Sentra budidaya ikan bawal terdapat di provinsi jawa barat yang
dikenal sebagai penghasil ikan air tawar budidaya terbesar di Indonesia.
Sedangkan di sumatera ikan ini dapat ditemui antara lain di provinsi Riau.
13. BETOK
Ikan betok termasuk ikan yang dapat
dibudidayakan. Ikan ini memiliki karakaterik kepala dan memiliki sisik yang
keras dan tergolong ikan yang memiliki banyak duri. Ikan yang memiliki nama
lain sebagai ikan papuyu ini merupakan ikan asli Indonesia namun tidak banyak
daerah yang mengembangkan ini jenis ini. Menurut laporan dari berbagai daerah
hanya provinsi kalimantan selatan, kalimantan tengah, sulawesi selatan dan
jambi yang ada budidaya ikan jenis ini.
14. BETUTU
Ikan yang tersbar di kawasan asia
tenggara ini dikenal sebagai ikan yang malas berpindah tempat. Sering juga ikan
ini dipanggil sebagai gabus malas. Dalam bahas inggris disebut dengan nama
marble goby atau marble sleeper merujuk pada corak warna tubuhnya yang seperti
batu pualam kemerah-merahan. Ikan betutu dikembangkan sebagai ikan budidaya
oleh provinsi kalimantan timur, kalimantan tengah, kalimantan barat, Aceh dan
Jambi.
15. GURAME
Gurame merupakan
ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan merupakan ikan unggulan perikanan
budidaya. ikan ini memang berbeda dengan ikan air tawar lainnya yang cenderung
mudah dibudidayakan. Gurame termasuk ikan yang membutuhkan perhatian
lebih dalam membudidayakannya namun hal itu sebanding dengan harganya yang tergolong
tinggi dibanding ikan air tawar lainnya. Ikan ini dibudidayakan di sebagian
besar daerah Indonesia. Hanya pulau sulawesi saja yang tidak mengembangkan ikan
jenis ini. Sentra budidaya gurame ada di Jawa barat, jawa tengah, jawa timur
dan sumatera barat.
16. MUJAIR
Ikan mujair penampakannya mirip
dengan ikan nila. Ikan yang pertama kali ditemukan oleh pak mujair di muara
sungai serang, blitar provinsi jawa timur pada tahun 1939. Nama ilmiahnya
oreochromis mossambicus dan dalam bahasa inggris dikenal dengan nama java
tilapia. Sama sepertinya hal saudaranya yaitu ikan nila, ikan mujair juga dapat
dibudidayakan di air payau. ikan ini dibudidayakan di sebagian besar wilayah
Indonesia karena sifatnya yang mudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan
ketersediaan makanan ynag berbeda-beda. Sentra budidaya ikan mujair terdapat di
provinsi jawa barat, jawa timur dan jawa tengah.
17. SEPAT SIAM
Dengan nama ilmiah Trichogaster
pectoralisi ini ternyata ikan sepat siam merupakan ikan air tawar anggota suku
Osphronemidae secara taksonomi. Dalam bahasa inggris sering disebut snake-skin
gouramy karena kulitnya yang belang-belang mirip dengan kulit ular. Nama siam
sendiri merupakan nama lama dari bahasa thailand. Ikan ini hidup dalam habitat
rawa, danau dan sungai. Ikan sepat siam dibudidayakan oleh provinsi jawa barat,
jawa tengah, jawa timur, jambi, kalimantan selatan, kalimantan timur, sulawesi
selatan, sumatera selatan dan banten. Sentra budidaya ikan ini terletak di
provinsi jawa barat.
18. SIDAT
Ikan yang memiliki nama ilmiah
Anguila sp ini, di Indonesia ada enam jenis yaitu Anguilla mormorata, Anguilla
celebensis, Anguilla ancentralis, Anguilla borneensis, Anguilla bicolor bicolor
dan Anguilla bicolor pacifica. Ikan ini hidup baik di perairan yang berbatasan
dengan laut dalam. Selain itu, ikan ini juga dapat hidup diperairan tawar
seperti sungai, danau dan rawa-rawa. Ikan sidat belum banyak dikembangkan di
Indonesia. Hanya provinsi jawa timur saja yang mengembangkan budidaya ikan
sidat.
19. BELUT
Ikan ini memiliki nama ilmiah
Synbranchus sp. Biasanya dapat mudah ditemukan didaerah berawa-rawa dan
sawah-sawah. Ikan ini tidak memerlukan kondisi iklim dan geografis yang
spesifik. Dapat hidup didataran rendah maupun di dataran yang tinggi. Begitu
pula dengan kondisi cuarah hujan tidak memiliki batasan yang spesifik. Ikan
belut saat ini, telah dikembangkan pembudidayaannya di Provinsi Jawa Barat.
20. TAMBAKAN
Ikan ini merupakan salah satu jenis
ikan air tawar yang memiliki cita rasa yang lezat dengan kandungan protein yang
sangat tinggi. Ikan yang memiliki nama ilmiah Helostoma Temminckii ini punya
kebiasaan suka mencium saat mengambil makanan dari permukaan benda padat
ataupun saat berduel dengan sesama jenis. Ikan ini hidup diantara perairan
permukaan dan wilayah dalam perairan. Habitat asli ini berada pada wilayah
tropis yang dangkal, berarus tenang dan terdapat banyak tanaman air. Sentra
budidaya ikan ini terletak di provinsi jawa barat dan jawa tengah. Sementara
untuk wilayah sumatera terletak di sumatera selatan, lampung dan jambi .
21. UDANG GALAH
Udang galah merupakan salah satu
jenis udang yang dapat dibudidayakan di perairan tawar. Dalam pembudidayaan
udang galah dapat dipolikultur dengan ikan seperti tawes dan ikan nilem. Udang
galah seperti halnya udang yang ada di budidaya tamabak, memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi. Udang jenis ini telah dibudidayakan di jawa dan
bali. Budidaya udang galah sangat berkembang di wilayah jawa barat karena itu
tidak salah jika provinsi ini dikenal pula sebagai sentra budidaya udang galah.
Daerah diprovinsi jawa barat yang membudidayakan udang jenis ini yaitu
kabupaten garut, kabupaten tasikmalaya dan kabupaten ciamis.
22. LOBSTER
Lobster merupan jenis udang-udangan
atau crustacea. Lobster selain sebagai ikan konsumsi juga dapat dijadikan
sebagai ikan hias karena bentuk dan warnanya yang indah. Lobster juga merupakan
salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis ynag cukup tinggi. Lobster
memiliki berbagai macam jenis dan dari sekian banyak jenis lobster yang
dikembangkan untuk budidaya adalah jenis cherax. Lobster belum banyak
dikembangkan budidayanya provinsi papua dan jawa timur.
23. KODOK
Kodok merupakan komoditas perikanan
yang dapat dibudidayakan dan merupakan komditas ekspor. Kodok yang sering
dibudidayakan adalah jenis kodok hijau yang sangat disukai sebagai santapan
oleh orang luar. Tidak banyak daerah yang mengembangkan budidaya kodok. Padahal
komoditas ini memiliki peluang pasar yang sangat baik. Kodok yang sebagaian
orang masih mempertanyakan kehalalannya ini, pembudidayaannya dapat ditemui di
provinsi jawa timur
24. LABI-LABI
Labi-labi adalah kura-kura air tawar
yang secara taksonomi masuk dalam suku trionyx. Labi-labi mempunyai kebiasaan
berjemur yang dilakukan untuk mengeringkan air yang ada pada cangkangnya sehingga
lumut-lumut dan kamur-janur yang menempel akan kering dan terkelupas. Sehingga
kesehatan labi-labi dapat terjaga dari penyakit yang terutama diakibatkan oleh
jamur. Labi-labi termasuk hewan yang penakut dan menyukai lingkungan yang
tenang. Labi-labi sebenarnya sudah dapat dibudidayakan namun berdasarkan
laporan data statistik komoditas ini sangat jarang yang membudidayakannya.
Terakhir provinsi yang melaporkan adanya produksi labi-labi hasil budidaya
adalah provinsi sumatera barat. Selain itu, tidak ditemui dalam laporan
statistik daerah yang melaporkan tentang perkembangan hasil budidaya labi-labi.
Ikan ikan yang bisa
dibudidayakan dengan Air dari Limbah Rumah Tangga*) Bag. III
Sebelum usaha budidaya ikan dengan sumber air berasal dari air limbah rumah
tangga dilakukan, sebaiknya dikenal dulu jenis-jenis ikan yang dapat hidup di
air bekas limbah rumahtangga. Ada beberapa jenis ikan yang dapat hidup diair
bekas limbah rumah tangga. Jenis-jenis ikan ini digolongkan menjadi dua yaitu
ikan yang biasa dipelihara dan ikan buas.
A. Ikan yang biasa dipelihara
1. Mujair, ikan ini dapat hidup di air tawar atau air payau, cepat
berkembangbiak dan dapat dipelihara dengan mudah dimanapun, baik didataran
rendah maupun didataran tinggi.
2. Nila, ikan nila yang berasal dari sungai Nil di afrika Utara dan masih kerabat dengan ikan mujair. Pertumbuhan lebih pesat daripada ikan mujair sehingga bentuknya lebih kokoh dan besar.
3. Gurami, ikan gurami dapat dipelihara dengan baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Merrka mempunyai alat pernafasan tambahan. Tak mengherankan bila ikan gurami cukup tahan dengan kondisi kekurangan oksigen.
2. Nila, ikan nila yang berasal dari sungai Nil di afrika Utara dan masih kerabat dengan ikan mujair. Pertumbuhan lebih pesat daripada ikan mujair sehingga bentuknya lebih kokoh dan besar.
3. Gurami, ikan gurami dapat dipelihara dengan baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Merrka mempunyai alat pernafasan tambahan. Tak mengherankan bila ikan gurami cukup tahan dengan kondisi kekurangan oksigen.
4. Tambakang,
ikan ini sering juga disebut ikan poni. Bentuk tubuhnya gepeng dan punggungnya
ditumbuhi duri-duri. Dengan bentuk fisik demikian, ular tak suka menelannya.
Oleh karena itu ikan jenis ini sangat cocok untuk dipelihara di kolam yang
banyak diganggu ular pemakan ikan.
5. Sepat siam, ikan sepat siam berasal dari siam, bentuknya mirip ikan
gurami tetapi lebih langsing dan lebih kecil.
B. Ikan Buas
1. Ikan lele, hidup di sungai atau dirawa. Lele cukup berbahaya karena
memiliki duri beracun, walaupun demikian, banyak orang membudidayakannya karena
rasa dagingnya yang lezat.
2. Gabus, ikan gabus terkenal dengan julukan “snake head” karena bedanya
berbentuk silinder dengan kepala pipih bersisik seperti ular. Dagingnya amat
lezat sehingga walaupun kehadirannya sering merugikan karena merupakan pemangsa
ikan kecil, banyak orang yang sengaja memelihara ikan gabus di kolam khusus.
3. Belut, belut mempunyai panjang seperti ular. Biasanya dijumpai sebagai
ikan liar disungai atau disawah.
*)Sumber Pengetahuan ini dari Buletin Benih Matahari
Edisi Hewan disekitar kita. April-Juni 2006
Posted by
ReTRo
Walaupun masih kalah dibandingkan subsektor budidaya
air tawar namun produksi budidaya laut tidaklah dapat dipandang sebelah mata.
Apalagi jika melihat data produksinya yang hampir didominasi oleh rumput laut
dari budidaya laut. Umumnya komoditas budidaya laut memiliki nilai ekonomis
yang cukup tinggi di pasaran baik dalam negeri maupun luar negeri. Pasar untuk
komoditas budidaya laut pun masih sangat terbuka dan sebagian besar komoditas
budidaya laut di ekspor keluar negeri dengan nilai jual yang cukup tingggi. Ada
beberapa komoditas yang sudah dapat dibudidayakan dan dikembangakan oleh
daerah-daerah yang ada di Indonesia, antara lain yaitu :
1. RUMPUT LAUT
Rumput laut adalah komoditas unggulan di perikanan
budidaya subsektor budidaya laut. Rumput laut selain dapat di budidaya di laut
juga dapat dibudidayakan di air payau, namun jenisnya berbeda. Rumput laut yang
sering dibudidayakan dan dikembangkan diperairan laut selama ini memiliki nama
ilmiah euchema cottonii. Sedangkan untuk jenis yang dibudidayakan di air payau
adalah Gracilari sp. Rumput E. cottonii ini dikembangkan hampir di seluruh
wilayah Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan rumput laut
begitu cepatnya. Bahkan data tahun 2009 rumput laut E. cottonii hampir menembus
tiga juta ton. Sentra budidaya rumput laut cottonii terdapat di pulau sulawesi
terutama di provinsi sulawesi selatan, sulawesi tengah dan sulawesi tenggara.
Diluar pulau sulawesi sentra budidaya rumput laut jenis ini terdapat di
provinsi nusa tenggara timur dan provinsi jawa timur. Geliat pengembangan
budidaya rumput laut jenis ini sudah berkembang di luar pulau sulawesi. Bahkan
beberapa provinsi menunjukan peningkatan volume produksi yang cukup tinggi.
2. BANDENG
Bandeng adalah komoditas budidaya laut yang dapat juga
dibudidayakan di tambak. Ikan ini memiliki nilai ekonomis cukup tinggi dan
memiliki rasa yang enak. Pada beberapa daerah ikan ini menjadi makanan khas
daerah tersebut. Tidak banyak daerah yang membudidayakan bandeng di laut.
Berdasarkan laporan dari daerah-daerah yang sampai ke pusat melalui buku
statistik provinsi hanya provinsi Bali dan Provinsi DKI Jakarta saja yang
mengembangkan budidaya ikan bandeng di laut. Memang jika melihat sejarahnya
ikan bandeng lebih dikenal sebagai ikonnya ikan budidaya tambak. Padahal ikan
bandeng yang dibudidaya di karamba jaring apung di laut memiliki keunggulan
yaitu tidak bau lumpur. Sementara bandeng yang ada di tambak biasanya berbau
lumpur .
3. KERAPU
Sama halnya dengan ikan bandeng, ikan kerapu juga
dapat dibudidayakan di tambak. Bedanya ikan kerapu lebih dikenal dan banyak di
budidaya di laut daripada di tambak. Kerapu memiliki tujuh genus yang dikenal
di Indonesia, yaitu Aethaloperca, Anyperodon, Cephalopholis, Chromileptes,
Epinephelus, Plectropomus, dan Variola. Dari ketujuh genus tersebut yang
memiliki nilai komersial adalah genus Chromileptes yang diwakili oleh jenis
kerapu bebek, Plectropomus diwakili oleh jenis kerapu sunu, dan Epinephelus
yang diwakili oleh jenis kerapu macan. Ikan kerapu dibudidayakan hampir di
seluruh daerah di Inonesia. Sentra budidaya ikan kerapu du laut terletak di
provinsi Maluku, Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Lampung.
4. KAKAP
Ikan kakap juga dapat dibudidayakan di laut dan di tambak.
Kakap yang dibudidayakan ada dua jenis yaitu kakap putih dan kakap merah. Ikan
kakap termasuk ikan yang memiliki toleransi cukup besar terhadap kadar garam.
Ikan kakap juga merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis baika untuk
kebutuhan dalam negeri maupun untuk pasar internasional. Budidaya ikan kakap di
laut terdapat di provinsi DKI Jakarta , Kepulauan Riau dan beberapa daerah di
Indonesia timur. Pada tahun 2009 produksi tertinggi kakap dihasilkan oleh
provinsi kepulauan riau.
5. BERONANG
Ikan beronang memiliki nama ilmiah Siganus sp. Ikan
ini sebenarnya cukup potensial untuk dikembangkan. Ikan ini termasuk ikan yang
memiliki daging yang gurih dan disukai banyak orang. Sifatnya primary herbivor,
suka memakan plankton dan makanan buatan. Ikan ini termasuk komoditas yang
mudah dibudidayakan karena mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kadar garam
dan tingkat suhu. Ikan ini di alam tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Sementara lokasi budidayanya terletak di provinsi kepulauan riau, papua dan
maluku berdasarkan laporan data statistik dari setiap provinsi yang ada di
Indonesia.
6. TERIPANG
Teripang termasuk komoditas perairan laut yang
memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Nama latinnya Holothuroidea. Teripang
biasa disebut juga sebagai timun laut. Komoditas ini biasa ditemukan di daerah
pasang surut air laut sampai dengan daerah laut dalam. Teripang yang dalam
bahasa inggrisnya disebut sea cucumber, memiliki manfaat antara lain dapat
dijadikan penyembuh luka, pencegah osteoporosis, anti kanker dan anti tumor
serta dapat mengendalikan kadar gula darah. Sentra budidaya komoditas teripang
sendiri terdapat di provinsi Maluku dan Papua.
7. KUWE
Ikan kuwe memiliki nama ilmiah Caranx sexfasciatus ini
memiliki kebiasaan yang unik. Ia dikenal sebagai ikan yang senang bercengkerama
dengan teman sebayanya. Ikan ini termasuk dalam golongan ikan predator yang
hidup di daerah karang dangkal di perairan terbuka. Ikan yang tergolong sebagai
ikan buas ini hidup dengan membentuk gerombolan. Ikan ini sudah dapat
dibudidayakan. Daerah yang mengembangkan ikan kuwe sebagai ikan budidaya adalah
provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara Timur dan sebagian provinsi
yang ada di pulau Sulawesi.
8. KERANG
Kerang termasuk komoditas laut yang sudah dapat dibudidayakan.
Kerang masuk dalam kategori hewan bertubuh lunak atau mollusca walaupun ia
memiliki cangkang yang kerang. Ada berbagai macam jenis kerang yang ada di
perairan Indonesia. Namun kerang yang sering dibudidayakan antara lain adalah
jenis kerang darah, kerang hijau dan abalone. Kerang merupakan komoditas dengan
pangsa pasar yang masih sangat terbuka. Komoditas ini dikenal sebagai makanan
dengan nilai eksklusif tinggi. Beberapa daerah yang mengembangkan budidaya
kerang antara lain provinsi Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
9. UDANG BARONG
Udang barong dikenal dengan nama lobster laut, mencari
makanan pada malam hari dan suka tinggal di dalam lubang-lubang. Udang yang
memiliki nama ilmiah Panulirus sp ini merupakan komoditas yang sangat
potensial. Sama halnya dengan udang yang lain, komoditas ini memiliki nilai
jual yang cukup lumayan. Komoditas yang memiliki nama inggris Spiny lobster
ini, pembudidayaannya terdapat di provinsi Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat
dan Kalimantan Timur.
Sampai dengan saat ini, komoditas budidaya laut yang
pengembangan cukup baik adalah seperti tersebut di atas. Budidaya laut selain
budidaya air payau dan budidaya air tawar sangat diandalkan oleh perikanan
budidaya untuk terus berkembang dalam peningkatan produksi baik dari sisi
volume maupun dari sisi keberagaman jenis yang dibudidayakan.
sumber : http://www.perikanan-budidaya.dkp.go.id